BogoPapua.net KEEROM – 13 Kepala Suku Pegunungan Tengah yang tinggal di wilayah Kabupaten Keerom secara tegas mendukung Ricky Ham Pagawak (RHP) untuk maju di Pemilihan Gubernur (PIlgub) Provinsi Papua di tahun 2023 mendatang.
Walaupun Pemilihan Gubernur masih tinggal tiga tahun lagi. Namun para kepala suku ini berkomitmen kuat untuk mendukung RHP sapaan akrabnya. Bahkan saat acara Pengukuhan dan Pelantikan Ketua Pegunungan Tengah dari 13 kabupaten Ketua – Ketua Suku dan dari Pegunungan Tengah yang berdomisili di Kabupaen Keerom periode 2020 – 2025, hari Sabtu (31/10/2020) dihadapan ratusan masyarakat Pegunungan Tengah dan tamu undangan yang hadir.
“Semua harus mendukung Bapak Ricky Ham Pagawak sebagai Gubernur Papua. Jangan ada yang muka dua. Kalau ada ketahuan Kepala Suku yang mendukung kandidat lain. Maka SK-nya akan kami cabut dan berhentikan,”tegas Ketua Pengurus Rukun Keluarga Pegunungan Tengah wilayah Keerom, Simon Kossay.
13 kepala suku tersebut berasal dari Kabupaten Keerom, Jayawijaya, Tolikara, Pegunungan Bintang, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Puncak Jaya, Puncak dan Intan Jaya, Nduga, Nabire, Yalimo dan Yahukimo.
Kehadiran RHP di Kabupaten Keerom sebagai undangan yang dalam kapasitas sebagai Wakil ketua Asosiasi Bupati se Pegunungan Tengah turut mengambil bagian untuk menyaksikan pelantikan 13 Kepala suku perwakilan wilayah Lapago dan Meepago yang ada di wilayah kabupaten Keerom.
Dari pantauan redaksi, RHP yang juga Bupati Kab. Mamberamo Tengah terlihat kaget saat 13 kepala suku ini sepakat untuk mengusungnya sebagai orang nomor satu di Papua.


Sepakat Usung Ham Pagawak
Diacara tersebut hadir juga calon Bupati dan Wakil Bupati Kab. Keerom Muhammad Markum – Malensius Musui (Markum-Musui) yang juga mendapat dukungan penuh untuk menjadi orang nomor satu di kabupaten yang berbatasan dengan Negara tetangga Papua Nugini itu. Saat ini populasi orang Pegteng mencapai 13 persen.
Usai acara yang diakhiri dengan jamuan kasih bakar batu bersama, Simon Kossay menjelaskan organisasi ini sudah masuk pada periode ketiga. Selama ini 13 kepala suku bergandengan tangan bersama masyarakat dan mengendalikan situasi keamanan bekerjasama dengan TNI/Polri. Aparat pemerintah daerah. Sehingga Keerom aman dan damai.
Untuk itu dikesempatan ini Kepala Suku dari 13 kabupaten Pegteng di wilayah Keerom sepakat untuk Pesta demokrasi di wilayah ini siap mengamankan situasi dalam keadaan apapun.


“Siapapun tidak boleh mengadu domba dan kami komitmen menolak. Kelompok – kelompok yang mengadu domba kepada kami orang Pegunungan Tengah,”tegasnya.
Sebab warga Pegunungan tengah di wilayah perbatasan RI – PNG ini juga punya hak dalam penentuan suara. Siapa yang harus diberikan. Untuk itu melalui pelantikan 13 kepala suku Pegteng pada hari Sabtu lalu.
“Kami komitmen untuk mencalonkan anak asli Pegunungan untuk Papua Satu yaitu Pak Ham Pagawak,”tegasnya.
Hal ini dikarenakan sudah dengan berbagai macam pertimbangan dan lainnya. “Harus Papua ini dibangun dan bangkit. Bukan hanya orang gunung saja, Akan tetapi juga semua dari Sabang – Merauke yang ada di Kab. Keerom. Hanyalah orang gunung yang bisa melihat. Oleh karena itu kami siap. Apapun bentuknya kami siap mendukung,”tegasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Asosiasi Bupati se Pegunungan Tengah Papua, Ricky Ham Pagawak mengatakan kehadirannya bersama calon Bupati dan Wakil Bupati Keerom, Muhammad Markum – Malensius Musui (Markum-Musui) pelantikan RKJ tingkat Kab. Keerom bersama 13 kepala suku wilayah Pegunungan Tengah yang telah dikukuhkan.
“Harapan saya kepala suku dan juga RKJ yang telah disahkan. Biarlah mereka bersama Pemkab Keerom memberikan kontribusi kepada pemerintah dan juga bekerjasama dalam pembangunan Kab. Keerom dan juga Provinsi Papua,”harapnya.
Disisi lain RHP berharap kepada pemerintah daerah agar masyarakat gunung yang berada di Kab. Keerom dijadikan sebagai masyarakat yang sama seperti masyarakat asli Keerom dan juga saudara – saudara Non Papua.
“Masyarakat gunung yang berada di Kab. Keerom kurang lebih hampir 30 tahun. Itu secara hukum mereka yang sudah berdomisili disini punya KTP, punya rumah kami anggap sukunya gunung. Akan tetapi dia warga Kab. Keerom,”kata RHP.


Data Warga Pegunungan di Keerom
Kedepan dirinya berharap kepada pasangan Muhammad Markum – Malensius Musui (Markum-Musui) sebagai calon bupati yang diyakini akan menjadi bupati bisa memperhatikan masyarakat gunung yang berdomisili di Keerom.
Selain itu juga sebagai Wakil Ketua Bupati se Pegunungan Tengah dirinya juga berharap ada kader mumpuni dari orang gunung yang bisa duduk di pemerintahan dan juga duduk di kursi DPRD setempat.
Diakuinya secara fisik jumlah orang gunung di kabupaten Keerom, Kota/Kabupaten Jayapura sangat banyak. Akan tetapi tidak terdaftar di Dinas Kependudukkan atau di tingkat RT/RW sampai di distrik. Sehingga melalui kepala suku dan juga RKJ tingkat provinsi. Dirinya mengajak untuk mendata warga pegunungan secara baik. Sehingga dengan data tersebut dapat memperoleh kesempatan atau hak politik.
“Ini agar masyarakat gunung tidak dianggap sementara di Kabupaten Keerom. Tetapi mereka adalah masyarakat asli Kab. Keerom karena sudah lebih dari 10 tahun mereka ada disini,”tukasnya.


Disisi lain RHP juga menyinggung pesta demokrasi di Kab. Keerom. Dimana dari ucapan para kepala suku sudah mendukung pasangan Muhammad Markum – Malensius Musui (Markum-Musui) sebagai Bupati.
Pada kesempatan ini dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada para kepala suku dan masyarakat yang memberikan penghargaan dan dukungan yang luar biasa untuk dirinya menjadi Gubernur.
“Ini baru pertama kali saya terima di Tanah Papua dan ini menjadi barometer saya sebagai warga Gereja Injili Indonesia. Karena gereja bermula berasal dari sini (Keerom-red). Sehingga penghargaan yang diberikan bukanlah kebetulan. Tetapi di tempat injil itu lewat saya mendapatkan kepercayaan yang luar biasa. Untuk itu secara pribadi dan juga keluarga serta Pemkab Mamberamo Tengah mengucapkan terima kasih kepada Ketua RKJ dan juga 13 kepala suku yang ada di kabupaten Keerom,”pungkasnya. (Josemaria)