Sunday, 28 February , 2021
  • Login
  • Register
Bogopapua.com | Portal Berita Papua & Mamberamo Tengah | Kritis & Membangun
No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Mata Pena
  • Polkam
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Kabar Daerah
  • Mamberamo Tengah
  • Nasional
  • About Us
  • Contact
  • Home
  • Metro
  • Mata Pena
  • Polkam
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Kabar Daerah
  • Mamberamo Tengah
  • Nasional
  • About Us
  • Contact
No Result
View All Result

Bincang – Bincang Bersama Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni (1)

Redaksi by Redaksi
05/11/2020
in Sorot
0
Bincang – Bincang Bersama Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni (1)
0
SHARES
94
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Dari Situasi Damai, Perekrutan Anak – Anak Muda Hingga Gunakan Dana Desa Untuk Beli Senjata

BogoPapua.net JAYAPURA –  Kabupaten Intan Jaya saat ini menjadi pusat perhatian serta menjadi sasaran pemberitaan. Menyusul serangkaian aksi kekerasan dari Kelompok Sipil Kriminal Bersenjata (KKSB). Namun saat ini situasi di tanah Migani mulai berangsur kondusif.

 Hari Rabu malam (4/11/2020) redaksi Bogopapua.net mendapat kesempatan berbincang santai bersama Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni.

 Saat memulai pembicaraan politisi Partai Demokrat wilayah Meepago ini mulai menceritakan secara detail awal kejadian semenjak dirinya dipercayakan memimpin kabupaten yang kaya akan emas dan intan itu. Selama dua periode. Berikut kutipannya.  

    Sejak tahun 2012 terpilih sebagai Bupati Intan Jaya di periode pertama sampai dengan tahun 2017. Bahkan sampai dengan tahun 2018 itu hampir tidak pernah terjadi konflik bersenjata di wilayah Intan Jaya.

  Bahkan diakui oleh semua pihak bahwa daerah ini adalah daerah yang paling aman. Namun pada akhir 2019 ada sekelompok orang dari wilayah timur. Dari Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Lani Jaya mereka (Kelompok Sipil Kriminal Bersenjata-red) bergeser ke Intan Jaya dibawa pimpinan Leka Talenggen dan Militer Murib.

Bupati Intan Jaya saat melakukan protokoler kesehatan sebelum masuk di Aula Rastra Samara untuk mengikuti pertemuan bersama FORKOMPIMDA Provinsi Papua membhas situasi keamanan di wilayahnya. (ist)

  Dijelaskannya selama ini kelompok ini selalu berbeda pendapat dengan Negara NKRI. Tujuan mereka datang di kabupaten yang terletak di wilayah Meepago, karena pada 1 Desember adalah ulang tahun TPN/OPM. Mereka hendak melakukan aksi di  wilayahnya dengan tujuan mengganggu asset Negara yang juga dikelola oleh perusahaan asing. Supaya keberadaan mereka bisa diketahui oleh dunia luar.

  “Ketika mereka datang kami pemerintah daerah, saat itu sudah mengetahui dan sudah lakukan komunikasi dengan lembaga – lembaga yang dianggap netral dan diterima semua pihak. Mereka mediasi yang melibatkan pastor kemudian Pendeta bersama Kepala kampung. Atas kesepakatan itu pemerintah daerah setempat sudah mengeluarkan himbauan yang terbit satu hari. Namun keesokkan harinya 3 orang tukang ojek yang hendak menuju Desa Pugusiga,”jelasnya.

  Kelompok TPN/OPM ini merasa pemerintah ingkari janji. Sehingga ketiga tukang ojek ini dibunuh. Sejak saat itu sampai dengan saat ini terjadi serangkaian aksi penembakan terhadap Pdt Yeremias Zanambani.

 Setelah dianalisa ke belakang, walaupun kelompok sebelumnya sudah kembali ke tempat asal mereka yakni Puncak, Puncak Jaya, Tolikara dan Lani Jaya. Namun selama beberapa bulan di Intan Jaya ternyata sudah membentuk dan merekrut anak – anak muda. “Mereka ini datang membangkitkan semangat baru bagi orang Intan Jaya asli,”terangnya.

  Saat ini kelompok ini memiliki senjata begitu banyak. “Setelah kami mengikuti informasi. Ternyata kelompok anak muda ini membeli senjata dalam jumlah banyak dari berbagai jaringan.  Salah satu jaringan adalah anggota Brimob berpangkat Brigpol yang sudah ditangkap di Nabire,”ungkapnya.

KKSB tentunya setelah menerima senjata semakin percaya diri dan melakukan serangkaian aksi criminal di wilayah Intan Jaya.

 Hal inilah sebab musabab terjadi berbagai konflik di Intan Jaya. Sehingga kelompok ini berani melakukan aksi terhadap masyarakat. Termasuk dua anggota tim Covid-19 Kab. Intan Jaya yang dianiaya dan salah satu diantarannya meninggal dunia.

Saat berbicang serius bersama Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab (foto : ist)

 Kemudian serangkaian aksi penganiayaan terhadap tukang ojek. Sehingga begitu terjadi serangkaian aksi criminal ini. TNI/Polri melakukan penegakkan aturan hukum di wilayah Intan Jaya. Dan dalam posisi inilah terjadi peristiwa meninggalnya Pdt Jeremia Zanambani.

 “Harapan kami setiap dalam pertemuan kami sebagai pemerintah daerah selalu memfasilitasi, mendukung sesuai peran kami sebagai pemerintah aparatur sipil. Saya selalu mengatakan bahwa kami sendiri tidak bisa tau apakah masyarakat Intan Jaya sipil yang memiliki senjata ini atau apakah ada pabrik senjata dan peluru di daerah ini,”tuturnya.

  Akhirnya Puji Tuhan dengan penyampaian dari dirinya tersebut sudah diterima oleh unsur petinggi di tubuh TNI/Polri dengan sudah melakukan tindakan pengawasan terhadap penjualan senjata illegal di Nabire, Timika. Sehingga dirinya meyakini dengan dibongkarnya jaringan penjualan senjata illegal. Dirinya yakin dan percaya. Kedepannya Intan Jaya akan kondusif.

 “Itu saya apresiasi terhadap aparat TNI/Polri yang memutuskan jaringan peredaran senjata masuk ke Intan Jaya. Walaupun kelompok bersenjata TPN/OPM yang berseberangan dengan NKRI ini memegang senjata. Akan tetapi ketika peluru habis, pastinya akan jadi besi tua.  Seketika kita bersama TNI/Polri, Pemerintah daerah menghentikan masuknya senjata dan amunisi ke Intan Jaya,”tukasnya.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni saat memaparkan terkait situasi dan kondisi keamanan di wilayahnya (foto : ist)

Kelompok Baru Anak – Anak Muda

 Lanjutnya di lima tahun pertama saat periode pertama dirinya memimpin sudah pernah membangun komunikasi bersama kelompok yang berseberangan dengan pimpinan TPN/OPM pimpinan Ayub Waker yang berdomisili di Ugimba dan Tembagapura, Timika.

 Akibat komunikasi yang baik dengan memperhatikan warga masyarakat. Akhirnya kelompok ini tidak pernah melakukan kegiatan apapun hingga kondusif. Bahkan kelompok ini meminta pemekaran sebuah Distrik yakni Distrik Ugimba dan pemilihan kepala desa diusulkan oleh mereka.

Anak – anak mereka diangkat sebagai pegawai. “Komunikasinya cukup baik berjalan selama 5 tahun yang lalu di periode pertama sampai dengan tahun 2019. Di tahun 2017 ketika terjadi konflik, yang terjadi hanyalah politik local antar massa pendukung. Tetapi tidak pernah ada letusan senjata disana.  Sekarang ini kita mau komunikasi dengan mereka agak sulit karena liar. Mereka tidak ada komunikasi lagi dengan pihak Ugimba,”bebernya.

Tiga tersangka penjual senjata ilegal yang ditangkap di Nabire. Diduga senjata tersebut bakal dibawa ke Intan Jaya (foto : ist)

Beli Senjata Pakai Dana Desa

   Kelompok baru (KKSB/TPN OPM-red) ini terdiri dari  anak – anak muda yang tidak mau berkompromi. Diantara mereka ada yang putus sekolah SMP, SMA. Mereka – mereka ini yang tidak banyak berkomunikasi.

  Akan tetapi Bupati Natalis menegaskan, mereka ini tetap warga Negara Indonesia yang berada di Intan Jaya. “Tidak ada istilah kita bosan, capek dan putus asa. Tetap kita akan lakukan komunikasi untuk mengajak mereka senantiasa masuk menjadi warga biasa yang hidup baik –baik,”ucapnya.

 “Kalau memang mereka ada yang mau jadi calon pegawai negeri. Mereka bisa masuk menjadi security. Itu harapan kami seperti itu. Ada yang mau jadi kepala desa silahkan. Walaupun ada satu fenomena yang muncul di Intan Jaya bahwa mereka itu beli senjata begitu banyak, karena mereka dapat uang dari Dana Desa,”ungkapnya.    

  Dana Desa ini diakuinya agak sedikit unik dan memang agak riskan. Karena begitu dana transferan dari kas Negara langsung masuk ke rekening kepala kampung dan bendahara kampung. Disini sudah tidak ada kewenangan lagi dari pemerintah daerah untuk mengontrol lagi.

 “Itu perjalanan dana kampung dijaga. Ketika pencairan mereka (KKSB-red) tau dan mereka kumpul di perkampungan dan saat kepala kampung begitu dalam perjalanan. Mereka perintahkan menaruh uang tersebut dalam besaran tertentu. Sebab kalau tidak akan dihabisi. Karena mereka pegang senjata, jadi mau bilang apa inilah yang terjadi,’ungkapnya lagi.

 Untuk itu dirinya berharap agar kedepan supaya tidak terjadi lagi konflik di wilayah yang kaya akan emas ini.

 “Jadi ada dua, walaupun orang memiliki uang banyak. Akan tetapi jikalau ada yang tidak menyediakan senjata dan peluru lalu menjualnya. Maka tidak ada yang bisa beli. Jadi ini kita harus jaga kedua – duanya. Pengelolaan keuangan dana desa perlu dan harus di evaluasi. Tetapi juga kita harus pertegas dalam peredaran senjata illegal masuk ke wilayah Intan Jaya,”pintanya.

  Disisi lain dirinya meyakini dan percaya aparat kepolisian sudah melakukan langkah dengan baik. Maka kedepannya adalah awal yang baik untuk memutuskan rantai perdagangan senjata illegal yang masuk ke Intan Jaya ini.

 “Kedepan walaupun mereka memegang senjata dengan cara membeli atau senjata rampasan dan lainnya. Tetapi kalau seketika peluru sudah habis pastinya akan jadi besi tua. Ini kalau kita memberhentikan dengan benar, betul dan tepat. Tetapi kalau masih ada cela dan lalai maka konflik ini akan jalan terus. Bisa saja dalam tahun ini mereka di Intan Jaya. Akan tetapi tahun lain bisa saja bergerak di kabupaten lain. Itu kita tidak tau,”tandasnya. (bersambung/Josemaria)

Tags: Ayub WakerIntan Jaya
Previous Post

Manajemen RSUD Abepura Janji Bakal Berikan Insentif Perawat

Next Post

Bincang – Bincang Bersama Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni (2)

Redaksi

Redaksi

Next Post
Bupati Natalis Tabuni Berharap Situasi Keamanan di Intan Jaya Kembali Kondusif

Bincang – Bincang Bersama Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni (2)

Please login to join discussion
No Result
View All Result

Follow Us on Instagram

bogopapua

Horison Ultimate Entrop Horison Ultimate Entrop
Instagram post 18086658274211315 Instagram post 18086658274211315
#komnasham #nduga #papua #komnasham 
#nduga 
#papua
#ponpapua #sepaturoda #papuahits #ponpapua 
#sepaturoda 
#papuahits
#mamberamotengah #papuahits #polres #mamberamotengah 
#papuahits 
#polres
#poldapapua #wakapolda #papuahits #poldapapua 
#wakapolda 
#papuahits
#partaidemokrat #demokrat #pilkadaserentak #kee #partaidemokrat 
#demokrat 
#pilkadaserentak 
#keerom
#partaidemokrat #papuahits #pilkadaserentak #wa #partaidemokrat 
#papuahits 
#pilkadaserentak 
#waropen
#dogiyai #papua #bpkri #dogiyai 
#papua 
#bpkri
#covid_19 #papua #panglimatni #kapolri #covid_19 
#papua 
#panglimatni 
#kapolri
#pangdamcenderawasih #gkindia #gereja #biak #pangdamcenderawasih 
#gkindia 
#gereja 
#biak
www.bogopapua.net #covid19 #papua #satgascovid www.bogopapua.net
#covid19 
#papua 
#satgascovid
Load More... Follow Us on Instagram

Recent Posts

  • Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo : Papua sudah dalam keadaan kondusif.
  • Saat Para Murid SDN Saralema Kobakma Didatangi Anggota Satgas Yonif 432
  • Satu Unit Rumah di Pantai Cerewet Argapura Dilahap Si Jago Merah
  • Ini Dia Proyek Usulan Gubernur Papua Yang Disetujui Bappenas
  • Masyarakat “Kota Ombak” Bakal Didatangi All Star Persipura Jayapura

REDAKSI BOGO PAPUA


Redaksi Bogo Papua
Alamat : Jl. Raya Abepura

BROWSE BY CATEGORY

  • Edukasi & Health (289)
  • Ekonomi (111)
  • Hukrim (319)
  • Info Pemprov Papua (403)
  • Info Pilkada (119)
  • Kabar Daerah (485)
  • Mamberamo Tengah Membangun (158)
  • Mata Pena (21)
  • Metro (526)
  • Nasional (112)
  • Olahraga (614)
  • Polkam (153)
  • Sorot (31)
  • Uncategorized (17)

SITE NAVIGATION

  • HOME
  • ABOUT US
  • CONTACT
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • HOME
  • ABOUT US
  • CONTACT
  • PEDOMAN MEDIA CYBER

© 2019 Bogo Papua

No Result
View All Result
  • Home
  • Metro
  • Mata Pena
  • Polkam
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Kabar Daerah
  • Mamberamo Tengah Membangun
  • Nasional
  • About Us
  • Contact
  • Login
  • Sign Up

© 2019 Bogo Papua

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In