BogoPapua.net JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw mengimbau warga agar tidak terprovokasi. Terkait dugaan Rasisme kepada Natalius Pigai yang di posting di media Sosial oleh Ambrocius Nababan,
Dikatakannya terkait dugaan rasisme kepada Natalius Pigai, apa yang sudah dilakukan oleh sejumlah elit untuk melakukan petisi dalam rangka mendorong aparat keamanan untuk melakukan proses hukum.
“Ini sudah kami tanggapi dan dijawab lewat upaya-upaya yang sinergi mulai dari Papua dan Papua Barat maupun di Jakarta dan Mabes Polri. Kami sudah melapor kepada pimpinan dan menjadi atensi pimpinan langsung bahwa dalam waktu dekat ini akan dilakukan proses penegakan hukum terhadap para pelaku, termasuk mereka yang ikut memviralkan adanya ocehan kepada Natalius Pigai yang dianggap rasis,”beber Kapolda saat memberikan keterangan pers. Senin (25/1/2021).
Pelaku akan diamankan ke Mabes Polri untuk di Proses hukum. “Saya berharap kepada rekan-rekan media untuk sampaikan kepada khalayak umum agar tidak lagi membuat aksi, karena para pelaku akan di proses hukum. Karena kita tau siapapun di Negara ini yang melakukan suatu Tindakan perbuatan melawan hukum dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum. Untuk itu dihimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi, serahkan sepenuhnya perkara ini ditangani oleh pihak berwajib,”pintanya.


Bahas Berbagai Macam Situasi Kamtibmas
Dihari yang sama bertempat di Aula Rastra Samara Polda Papua, telah dilaksanakan kegiatan Silahturahmi dalam rangka pembahasan situasi Kamtibmas Terkini di Wilayah Provinsi Papua dipimpin Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw.
Hadir juga Irdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Wachid Aprilianto mewakili Pangdam Cenderawasih, Wakil Staf Ahli BIN Bidang Hankam Mayjen TNI Gustav Agus Irianto, Dasat Brimob Daerah Polda Papua Kombes Pol Godhelp C. Mansnembra, Asintel Kasdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Ardian Triwasana, Asintel Danlantamal X Jayapura Kolonel Mar Marthen L Ginting, Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav R. Urbinas, S.H, S.I.K, M.P.d., Satgas Elang Putih Kombes Pol Eko W, Kabag Ops Satgas TIFA Kolonel Bobby dan para Pejabat Utama Polda Papua.
“Kita saat ini kumpul bersama dalam rangka membahas situasi terkini yang akan kita hadapi kedepannya. Ada satu hal utama yang ingin saya sampaikan yaitu dalam rangka menyambut kehadiran Injil di Tanah Papua saya ditunjuk sebagai ketua panitia untuk itu saya minta tanggapan dan saran rekan-rekan,”terang Kapolda Papua saat memimpin rapat.
Berkaitan dengan itu akan direncanakan beberapa kegiatan di bulan Februari. Sementara itu, beberapa masukan juga telah diberikan oleh para pendeta terkait dengan beberapa kegiatan yang akan direncanakan.
Adapun permasalahan di Papua yang dibuat sebagai pemicu yang akan menuai aksi dan reaksi. “Untuk itu saya meminta beberapa pendapat rekan-rekan sebagai keputusan bersama. Kemarin juga muncul petisi atas dugaan rasisme terhadap seorang tokoh penting yang menarik banyak perhatian,”ujarnya.
Permasalahan ini diketahui tragedi yang terjadi tahun 2019 lalu di Malang dan Surabaya, dimana itu menciptakan aksi dan reaksi.
“Oleh karena itu permasalahan ini juga kita antisipasi. Jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali. Sehingga perlunya dilakukan langkah dan upaya penegakan Hukum yang dilakukan oleh Polri.Sementara itu kita harus bersinergi antara TNI-Polri untuk menangkap para pelaku kriminalisasi melalui media social,”tuturnya.
Disisi lain terkait dengan Perdagangan atau penyelundupan Senjata api dan amunisi yang masih gencar dilakukan di Wilayah Papua.
“Terakhir kita ketahui, pelaku penyelundupan Senjata dan amunisi tertangkap di Nabire dan di balik atau di atas itu semua masih ada lagi Oknum dan kita akan terus usut hingga tuntas,”tegasnya.
Adapun isu terkait Otsus yang saat ini masih berlangsung dengan upaya-upaya untuk membatalkan atau menolak Otsus oleh beberapa oknum. Serta penembakan dan pembakaran pesawat MAF di Intan Jaya.
“Saya rasa pelakunya memiliki nyali yang besar,”akunya.
Di kesempatan itu Irdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Wachid Aprilianto yang mewakili Pangdam XVII/Cenderawasih mengatakan dalam rangka pembahasan perkembangan situasi Kamtibmas terkini di wilayah Papua, Pangdam XVII/Cenderawasih siap mendukung segala bentuk langkah dan upaya dalam menjaga situasi Kamtibmas di Provinsi Papua.
Sedangkan Wakil Staf Ahli BIN Bidang Hankam Mayjen TNI Gustav Agus Irianto mengatakan perkembangan situasi sebelumnya telah dilakukan Pilkada serentak dan yang perlu diantisipasi kedepannya adalah adanya 10 kabupaten yang bermasalah. Adapun permasalahannya salah satunya yaitu tidak terpenuhinya ijazah pendidikan Pasangan politik.
Sementara itu, RDP dan RDPU adalah satu langkah kecil yang dilakukan oleh MRP dan masih banyak lagi langkah – langkah lainnya yang perlu diantisipasi. Dirjen otonomi daerah sudah memutuskan dua pasal yang berkaitan dengan otsus.
“Sementara itu perlu kita ketahui PON 2020 yang akan diselenggarakan di Papua dan jika tidak berhalangan akan segera diselenggarakan. Berhasil atau tidaknya akan selalu ada riak-riak yang muncul, dimana saat ini kita ketahui pemprov belum siap sepenuhnya sehingga masih banyak venue yang belum terselesaikan,”tuturnya.
Diingatkan bahwa siapa Ketua Panitia PON “Dari situ kita sudah harus lakukan upaya-upaya apa yang harus kita lakukan. Kita harus tau kemana arah Papua kedepannya dan jika PON berhasil di selenggarakan maka kita harus melakukan pengamanan secara maskimal,”pungkas Brigjen TNI Wachid Aprilianto. (Josemaria)