BogoPapua.net JAYAPURA – Aparat Kepolisian Polres Puncak, Papua saat ini sedang mendalami kasus kekerasan terhadap dua pelajar SMK dan SMA di Kota Illaga yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) pada hari Jumat (20/11/2020).
Informasi yang diterima redaksi melalui Humas Polda Papua kronologis kejadian diatas Pukul 22.00 WIT, anggota Polres Puncak mendapatkan informasi bahwa adanya warga masyarakat yang dirawat di Puskesmas Ilaga akibat luka di bagian leher.
Mendapati laporan tersebut, personel mendatangi Puskesmas untuk melakukan pengecekan dan memintai keterangan terhadap korban.
Selanjutnya sekira Pukul 08.00 WIT atas kesepakatan keluarga korban dan Pemerintah Daerah Puncak, personel Polres Puncak dan keluarga korban mengevakuasi korban yang dalam kondisi kritis tersebut ke RSUD Timika untuk dilakukan perawatan intensif.
Saat ini aparat kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap pelaku penembakan. Sementara kedua korban yakni Manus Murib (16), Pelajar SMK 1 Gome, warga kampung Gome dan Atanius Murib (16), Pelajar SMA 1 Ilaga, warga kampung Gome dinyatakan meninggal dunia.
Langkah-langkah kepolisian setelah menerima laporan, mendatangi TKP, mengevakuasi korban, melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kasus tersebut kini ditangani oleh Sat Reskrim Polres Puncak.
Kabid Humas Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH dalam kesempatannya mengatakan, untuk pelaku saat ini masih didalami oleh penyidik Reskrim Polres Puncak.
“Korban Manus Murib (16) yang mengalami kritis akibat luka dibagian leher kini telah di evakuasi ke Timika untuk dilakukan visum dan perawatan intensif didampingi oleh anggota Reskrim Polres Puncak serta pihak keluarga korban,”terangnya dalam rilis. Sabtu (21/11/2020).
Sementara untuk keluarga korban lainnya melakukan pengecekan terhadap korban Atanius Murib (16) di TKP untuk memastikan kondisi korban. Namun pada saat anggota Polres Puncak di Ilaga yang pada saat itu bersama keluarga korban akan menuju lokasi, keluarga korban meminta personel Polres untuk tidak ikut serta karena dikhawatirkan akan terjadi kontak tembak.
Peristiwa ini masih didalami oleh penyidik Sat Reskrim Polres Puncak.
Sebelumnya Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam rilisnya mengatakan bahwa pelaku penembakan diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) aksi KKB kepada warga asli Papua ini disinyalir sebagai upaya untuk memutarbalikkan fakta dengan menuduh aparat keamanan sebagai pelakunya.
“Motif pemutarbalikan fakta dan playing victim melalui media massa selalu menjadi trik dari kelompok pro KKB dan pendukungnya di dalam dan luar negeri untuk menyudutkan pemerintah Indonesia,”ujarnya. (Josemaria)