BogoPapua.net DOYO – Hari Minggu (1/11/2020) kader GIDI yang juga Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak (RHP) mengikuti ibadah bersama jemaat Gereja GIDI Tolibaga, Distrik Waibu, Doyo,Kabupaten Jayapura.
Ada yang unik dari gereja ini. Walau bangunannya masih semi permanen. Hampir semua jemaat didominasi oleh anak – anak muda asal Tolikara. Mulai dari tingkat pelajar hingga mahasiswa yang saat ini sedang mengemban ilmu di Sekolah Tinggi Theologia (STT) GIDI. Menariknya lagi sebagian anggota majelis dan gembala adalah kaum muda para kader Gereja GIDI.
Ibadah Minggu pagi itu dipimpin Pdt Yesaya Weya. Saat ibadah dimulai suasana haru terasa kental. Pdt Yesaya tak henti – hentinya menitikkan air mata haru dengan kehadiran RHP.
Dalam khobahnya yang menggunakan dua bahasa, dirinya mengajak kepada warga jemaat untuk mengikuti keteladanan Rasul Paulus.
Saat ini jemaat gereja yang baru berusia 5 tahun sedang bergumul untuk membuat sebuah gedung gereja yang layak untuk mereka memuji dan memuliakan Allah. Sehingga kehadiran RHP bagi mereka ibarat orang yang diutus Tuhan untuk membangun rumah ibadah.
Saat diberikan kesempatan berbicara RHP yang juga Bupati Mamberamo Tengah (Mamteng) ini mengaku kalau dirinya tidak pernah bermimpi dan sama sekali tidak ada dalam pikirannya akan mengikuti ibadah bersama jemaat Tolobaga.
“Terus terang saya baru tau ada gereja GIDI disini. Karena plang papan nama didepan jalan masuk tulisannya gereja GBI. Ternyata gereja-nya masuk agak kedalam,”tuturnya.
“Saya bersyukur karena dalam rencana Tuhan bisa berada di keluarga Besar Weya. Setiap hari Minggu ada tiga sampai empat undangan ibadah datang dari setiap gereja,”timpalnya.
Lanjutnya dengan segala keterbatasan dan kelemahan hanya mengenakan koteka dan sali akhirnya di usia 50 thn gereja GIDI hadir di Papua dan jumlah jemaat terbanyak dari asli Papua sebanyak 900 ribu lebih.
Dihadapan jemaat RHP mengungkapkan komitmen dirinya memberikan bantuan pembangunan gereja adalah sejak awal dilantik menjadi seorang bupati di periode pertama. “Ini didasar dari orang tua saya adalah seorang penginjil,”ungkapnya.
Tanpa memandang dari denominasi gereja mana, semua gereja dibangunnya.
“Saya akan akhiri masa jabatan saya sebagai bupati Mamberamo Tengah. Supaya saya juga sudah bisa berbuat banyak untuk Tuhan. Karena kehadiran Kabupaten Mamteng juga ada karena doa. Hanya doa yang membuat kami kuat dan melakukan pekerjaan tangan Tuhan. APBD kabupaten kami kecil. Akan tetapi kami mempunyai hati yang besar,”ucapnya.
Diakuinya mengerjakan pekerjaan Tuhan memang berat. Akan tetapi jikalau hal itu dilaksanakan dengan tulus dan sepenuh hati. Maka semuanya akan dimudahkan.
Diakhir sambutannya kader GIDI Ricky Ham Pagawak memberikan bantuan dana sebesar Rp. 100 juta untuk pembangunan gedung gereja.
Semua Akan Tergerak Hati Membantu
Sementara itu kepada wartawan, Pdt Yesaya Weya atas nama pengurus Gereja GIDI Tolibaga dan seluruh jemaat mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas waktu, agenda yang dibuat oleh Tuhan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada hamba Tuhan, anak Tuhan, anak GIDI, kader GIDI yang punya hati besar untuk gereja ini. Bukan saja Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Tetapi ada berbagai denominasi yang selalu hadir untuk memberikan jawaban. Berikan solusi untuk meringankan beban jemaat yang sedang membangun gereja. Diseluruh Papua maupun di luar Papua,”ucapnya.
Lanjutnya ada rasa kebanggaan hari Minggu tanggal 1 Nopember dengan kehadiran RHP memberikan angin segar kepada Jemaat GIDI Tolibaga yang berlokasi di belakang Samsat Doyo Baru Jln Raya Sentani Depapre.
“Hari ini ada jawaban yang tak terduga. Jawaban yang spontan dan benar – benar dari Tuhan. Visi dari Tuhan yang diberikan lewat adik saya RHP yang memberikan dana yang cukup besar bagi kami,”akunya.
Nantinya dana bantuan Rp. 100 juta ini akan digunakan untuk menggali dan membongkar tanah disamping gereja lama. Untuk membangun satu tempat ibadah yang layak.
“Memang gereja ini baru berusia 5 tahun. Namun semangat anak – anak muda disini mulai dari Badan Pengurus Jemaat, Gembala, Wakil Gembala sampai seluruh stafnya adalah anak – anak mahasiswa yang sekolah di STT GIDI Sentani dan STAG Negeri di Burere di Doyo Baru,”bebernya.
Menurutnya pelayanan yang dilakukan anak – anak muda adalah sangat luar biasa dengan semangat menggembala. Namun ada pergumulan yang tidak bisa dijawab jemaat ini.
“Ternyata Tuhan mengirim malaikatnya hari ini 1 Nopember 2020 kepada hambanya Ham Pagawak untuk meringankan beban. Biasa kalau tidak mulai itu berat rasanya. Oleh karena memulai pergumulan ini dengan adanya modal ini. Kita akan coba memulai,”ujar Pdt Yesaya.
Sementara Ricky Ham Pagawak saat ditanya pers terkait kunjungannya beribadah bersama jemaat GIDI Tolibaga, dirinya bersyukur kepada Tuhan, karena dalam rencana dan waktu Tuhan melalui jemaat gereja mengundang dirinya untuk beribadah bersama.
“Setelah kami lihat kerinduan jemaat ini cukup besar dengan harapan memiliki satu bangunan yang permanen. Saya kira harapan ini pasti Tuhan akan jawab. Yang penting kemauan dan doa jemaat sudah cukup lama kurang lebih 5 tahun, “kata RHP sapaan akrabnya.
Kehadirannya bersama jemaat adalah mewakili kader – kader gereja yang ada. “Tuhan sudah mempercayakan kami para kader GIDI untuk menjadi gubernur, Ketua DPRP, para bupati di gereja ini. Saya yakin dan percaya, gereja – gereja yang ada untuk lebih khusus jemaat GIDI yang ada di Kota/Kabupaten Jayapura pasti dengan apa yang Tuhan beri kita akan bantu. Biarlah gereja ini berdiri dan memuliakan nama Tuhan di tempat ini. Harapan saya kembali kepada jemaat harus segera memulai. Jangan kita kumpul – kumpul uang baru memulai. Akan tetapi dengan berkat yang ada. Nanti seluruh anak – anak Tuhan tergerak hati untuk melihat dan saya yakin dan percaya program pembangunan gereja akan berjalan,”pungkasnya. (Josemaria)
