BogoPapua net JAYAPURA- Adanya usulan anggota Komisi X DPR-RI terkait 10 cabang olahraga (cabor) yang dicoret pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Provinsi Papua pada bulan Oktober mendatang, agar bisa dipertandingkan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Namun usulan ini secara tegas ditolak KONI Pusat dan menegaskan bahwa PON Tahun 2021 harus tetap di Papua dan tidak boleh lagi ada wacana diselenggarakan di daerah lain.
Menanggapi hal itu Mantan atlet PON Papua era 90-an, Fernando Fairyo. menegaskan bahwa PON adalah agenda Nasional yang tujuannya memperat persatuan dan kesatuan anak bangsa di Indonesia. Oleh karena itu, tidak layak dan tidak pantas, para wakil rakyat di DPR-RI merubah keputusan penyelenggaraan PON XX Papua seenak saja oleh mereka.
“Anggota DPR-RI Stop bikin gerakan tambahan. PON XX hanya di Papua. Tuan rumah PON itu ada aturannya dan Papua menjadi tuan rumah melalui proses sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. DPR jangan merusakan aturan yang dibuatnya sendiri. Kita bangsa besar. DPR jangan menyakiti rakyat Papua dengan kepentingan kelompokmu. Ini adalah suatu sejarah baru untuk Indonesia jadi jangan buat gerakan yang melebihi keputusan sendiri, “tegas mantan Kapten Persipura Jayapura. Kamis (18/2/2021).
Apalagi kata Nando sapaan akrabnya PON di Papua sudah menjadi keputusan Presiden melalui Instruksi Presiden Inpres Nomor 10 Tahun 2017.
“Maka itu adalah amanat rakyat yang harus dijaga juga melalui Inpres PON untuk penyelenggaraan di Papua. DPR-RI jangan lagi buat kegaduhan harus dijaga betul apa yang sudah menjadi keputusan presiden juga,” tutupnya.
Seperti yang dilansir dari www.viralsumsel.com bahwa Anggota Komisi X DPR RI setuju jika sepuluh cabang olahraga (cabor) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2021 dipindahkan ke Sumatera Selatan (Sumsel).
Hal tersebut diungkapkan H Hendri Zainuddin Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) KONI Sumsel usai damping Gubernur Sumsel H Herman Deru terima Pimpinan dan Anggota Komisi X DPR RI kunjungan kerja sekaligus reses masa persidangan III tahun siding 2020-2021 di Gedung Bina Praja, Pemprov Sumsel, Senin (15/2/2021).
“Dalam reses Komisi X DPR RI (yang membidangi pemuda dan olahraga) ke Pemerintah Provinsi Sumsel, pak Gubernur mengusulkan 10 cabor yang tidak dipertandingkan di Papua main di Sumsel,” kata HZ ,sapaan H Hendri Zainuddin kepada wartawan www.viralsumsel.com.
Lebih lanjut HZ menambahkan pimpinan Komisi X DPR RI menyetujui usulan dari orang nomor satu di Sumsel ini. “Ibu Agustina pimpinan Komisi X DPR RI setuju dan memastikan 10 cabor dipertandingkan di PON XX tidak di Papua. Semua di Sumsel,” sambung dia.
Seperti diberitakan www.viralsumsel.com sebelumnya sedikitnya terdapat 10 cabor yang dicoret dari PON XX tahun 2021. Itu karena venue sepuluh cabor tersebut belum ready di Papua. Yakni balap sepeda, bridge, dansa, gateball, golf, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan woodball.
Sementara yang akan dipertandingkan sebanyak 37 Cabor. “Nah dari 10 cabor tersebut ada beberapa cabang olahraga yang memang menjadi andalan Sumsel untuk meraih emas. Diantaranya ski air yang memang dalam dua PON sebelumnya langganan emas,” tukas dia. (MG/VS)